Senin, 25 Oktober 2010

Visi, Misi PERUSAHAAN

Visi adalah apa yang perusahaan inginkan di masa depan. Visi dapat memberikan aspirasi dan motivasi disamping memberikan panduan atau rambu-rambu dalam menyusun strategi. Sedangkan misi mengandung tujuan pokok perusahaan, dan misi juga merupakan visi dari si pendiri perusahaan. Misi
perusahaan adalah sebuah ekspresi dari ambisi untuk mengembangkan perusahaan.

Sebagai Contoh Visi dan Misi Perusahaan Besar di Indonesia
1. Visi & Misi Perusahaan Yamaha Indonesia.

Visi Perusahaan :
Menjadi perusahaan penyalur sepeda motor Yamaha terbaik di Indonesia.

Misi Perusahaan:

Mengembangkan bisnis melalui produk-produk Yamaha yang berkualitas asli Jepang, terdistribusi secara regional Indonesia Timur dengan dasar customer satisfaction dan information technology.

2.  Danone Aqua 

Visi Perusahaan :
AQUA tetap dan selalu menjadi yang terbesar dan terdepan di Indonesia.

Misi Perusahaan :
AQUA selalu ingin melakukan program untuk menyehatkan konsumen Indonesia.

3. LG Indonesia

Visi Perusahaan :
Memimpin pergerakan konvergensi digital.

Misi Perusahaan :
Menjadi digital-Company yang terbaik.

Analisi Lingkungan Eksternal

Lingkungan Eksternal adalah Faktor-Faktor diluar kendali perusahaan yang dapat mempengaruhi pilihan arah dan tindakan, struktur organisasi, dan proses internal perusahaan.

Lingkungan Eksternal dapat dibagi menjadi Lingkungan Jauh, Lingkungan Industri dan Lingkungan operasi
1. Lingkungan Jauh adalah lingkungan atas faktor-faktor yang berasal dari luar biasanya tidak terkait dengan situasi operasi suatu perusahaan
Lingkungan Jauh terdiri dari faktor ekonomi, hukum, politik, sosial budaya, dan demografi
Faktor Ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah perekonomian dimana suatu perusahaan beroperasi.

A. Faktor Hukum
Lingkungan hukum dan pemerintah tidak dapat dipungkiri memberikan iklim yang kondusif bagi perkembangan bisnis karena peraturan-peraturan berlaku akan sangat berpengaruh dalam operasional perusahaan.

B. Faktor Politik
Arah dan stabilitas politik merupakan pertimbangan utama dari manajer dalam merumuskan strategi perusahaan.

C. Faktor Sosial Budaya
Lingkungan sosial merupakan interaksi antar manusia . lingkungan sosial mempunyai pengaruh penting bagi jalannya suatu bisnis. Perubahan lingkungan sosial dapat berpengaruh keputusan investasi atau tidak disuatu lokasi.

D. Lingkungan Demografi
Lingkungan demografi merupakan faktor yang sangat penting bagi pebisnis. Karateristik populasi dan perubahannya setiap waktu dapat memberikan gambaran umum tentang potensi pasar .

2. Lingkungan Industri
Lingkungan Industri adalah kondisi umum persaingan yang mempengaruhi seluruh bisnis yang menyediakan produk atau jasa serupa

Kekuatan-kekuatan yang membentuk persaingan industri

A. Ancaman pendatang
Pendatang baru dalam industri biasanya membawa kapasitas baru,sebagai usaha untuk mendapatkan keuntungan dari pasar saham, dan sumber daya penting.

Beberapa faktor yang mempengaruhi mudah dan sulitnya memasuki suatu industri
• Skala Ekonomi ( economies of scala )
• Differensiasi Produk ( proprietary product difference )
• Identitas Merek ( brand identity)
• Kebutuhan Modal ( capital requirement)

B. Persaingan sesama pesaing dalam industri yang sama

Menurut Porter persaingan antar pesaing dalam industri yang sama inilah yang menjadi sentral kekuatan persaingan.
Intensitas persaingan tergantung oleh beberapa faktor
• Pertumbuhan industri ( industry growth )
• Biaya tetap dan biaya penyimpanan ( fixed and strange cost )
• Biaya pengalihan ( switching cost )
• Konsentrasi dan keseimbangan ( concentrate and balance)

C. Ancaman barang substitusi

Produk pengganti muncul dalam bentuk berbeda, tetapi dapat memuaskan kebutuhan yang sama dari produk lain., dengan kata lain barang subsitusi dapat menggantikan produk sejenis.
Ancaman barang subsitusi dapat dijelaskan oleh faktor-faktor berikut
• Harga relatif dalam kinerja barang substitusi ( relative price performance of substitutes)
• Biaya pengalihan ke produk lain ( swithing cost )
• Kecendrungan pembeli untuk mensubtitusikan ( buyer prospensity to substitusi )

D. Daya Tawar Pembeli/konsumen

Pembeli mempengaruhi industri melalui kemampuan mereka untuk menekan turunnya harga.
Faktor-faktor yang meningkatkan kekuatan tawar pembeli
• Pangsa pembeli yang besar
• Biaya pengalihan ke produk lain yang relatif kecil
• Tidak atau minimnya differensiasi produk.
• Banyaknya produk subsitusi.

E. Daya Tawar pemasok

Pemasok dapat mempengaruhi industri dengan kemampuan mereka untuk menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang atau jasa yang dibeli.
Faktor yang mempengaruhi kuat tidaknya daya tawar pemasok
• Industri pemasok didominasi hanya sedikit perusahaan
• Produk pemasok hanya memiliki sedikit pengganti barang subsitusi
• Pembeli bukan merupakan pelanggan yang penting bagi pemasok
• Produk pemasok didiferensiasi.

3. Lingkungan Operasi

Lingkungan operasi adalah faktor-faktor dalam situasi kompetitif langsung yang mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dalam memperoleh sumber daya yang dibutuhkan .
Lingkungan Operasi biasanya lebih dipengaruhi oleh pengaruh atau pengendalian perusahaan dibandingkan dengan lingkungan jauh. Dengan demikian perusahaan dapat lebih proaktif dalam menangani lingkungan operasi dibandingkan dengan menangani lingkungan yang jauh.
Lingkungan operasi di pengaruhi beberapa faktor :

A. Posisi Kompetitif
Penilaian atas posisi kompetitif suatu perusahaan memperbaiki peluang perusahaan untuk mendesain strategi yang mengoptimalkan peluang lingkungannya.

B. Profil Pelanggan.
Mengembangkan profil pelanggan dan calon pelanggan perusahaan memperbaiki kemampuan manajer perusahaan untuk merencanakan operasi strategis, mengantisipasi perubahan dalam ukuran pasar dan alokasi sumber daya.

C. Pemasok.
Suatu perusahaan mengandalkan secara teratur pemasok untuk mendapatkan dukungan keuangan, jasa, bahkan bahan baku karena sangat penting perusahaan untuk memiliki hubungan yang berkelanjutan dengan pemasok.

D. Kreditor
Penilaian atas pemasok dan kreditor adalah sangat penting bagi evaluasi yang akurat atas lingkungan operasi perusahaan.

Kamis, 21 Oktober 2010

Konsep Dasar Manajemen Strategi


Pengertian Manajemen Strategis

Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-masa sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata (Michael A. Hitt &  R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,XV)  

Fungsi Manajemen Strategi

Sistem manajemen strategis adalah proses merumuskan dan mengimplementasikan strategi untuk mewujudkan visi secara terus menerus secara terstruktur. Strategi adalah pola tindakan terpilih untuk mencapai tujuan tertentu. Pada mulanya, sistem manajemen strategis bercirikan: mengandalkan anggaran tahunan, berjangka panjang dan berfokus pada kinerja keuangan. Penerapan sistem manajemen strategis yang demikian di banyak perusahaan swasta mengalami kegagalan. Manajemen biasanya didefinisikan sebagai fungsi manajer, yaitu perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian. Jadi dapat dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses. Proses merupakan suatu cara sistematik yang sudah ditetapkan untuk melakukan kegiatan. Dengan merujuk pada definisi diatas, maka majemen berarti suatu proses yang menekankan keterlibatan dan aktivitas yang saling terkait untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Manfaat manajemen strategis

Menurut David (2002:15)

1. Membantu oganisasi membuat strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematis, logis, rasional pada pilihan strategis.
2.Merupakan sebuah proses bukan keputusan atau dokumen. Tujuan utama dari proses adalah mencapai pengertian dan komitmen dari semua manajer dan karyawan.
3. Proses menyediakan pemberdayaan individual. Pemberdayaan adalah tindakan memperkuat pengertian ka
ryawan mengenai efektivitas dengan mendorong dan menghargai mereka untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan atihan inisiatif serta imajinasi.
- Mendatangkan laba
- Meningkatkan kesadaran ancaman eksternal
- Pemahaman yang lebih baik mengenai strategi pesaing
- Meningkatnya produktivitas karyawan
- Berkurangnya penolakan terhadap perubahan
- Pemahaman yang lebih jelas mengenai hubungan prestasi penghargaan.


Greenley menyatakan manajemen strategis memberikan manfaat berikut :

1. Memungkinkan untuk identifikasi, penentuan prioritas, dan eksploitasi peluang.
2. Memberikan pandangan objektif atas masalah manajemen.
3. Merepresentasikan kerangka kerja untuk aktivitas kontrol dan koordinasi yang lebih baik.
4. Meminimalkan efek dari kondisi dan perubahan yang jelek.
5. Memungkinkan agar keputusan besar dapat mendukung dengan lebih baik tujuan yang telah
ditetapkan.
6. Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya yang lebih efektif untuk peluang yang telah terindentifikasi.
7. Memungkinkan alokasi sumber daya dan waktu yang lebih sedikit untuk mengoreksi keputusan yang salah atau tidak terencana.
8. Menciptakan kerangka kerja untuk komunikasi internal diantara staf.
9. Membantu mengintegrasikan perilaku individu kedalam usaha bersama.
10. Memberikan dasar untuk mengklarifikasi tanggungjawab individu.
11. Mendorong pemikiran ke masa depan.
12. Menyediakan pendekatan kooperatif, terintegrasi, dan antusias untuk menghadapi masalah
dan peluang.
13. Mendorong terciptanya sikap positif akan perubahan.
14. Memberikan tingkat kedisiplinan dan formalitas kepada manajemen suatu bisnis.